Bismillah
Saya membuat tulisan ini dengan tujuan membagi ilmu dan pengalaman saya
saat berbicara di depan umum. Jadi mohon tanggapan dari antum sekalian sehingga
kedepannya insya Allah bisa lebih menarik.
Berbicara
yang memukau I
Pengalaman pertama
Tidak perlu berkecil hati bila saat
pertama kali berbicara merasa takut dan gemetar karena Anda tidak di golongkan
penakut. Hal itu sudah menjadi kenyataan umum. Semua orang pasti merasa takut
saat pertama kali berbicara.
Sebab utama perasaan takut itu hanya
karena Anda tidak atau belum biasa melakukannya. Anda cukup membiasakan diri
berbicara di muka umum. Dengan kata lain, Anda harus mencoba dan berlatih,
tidak sulit bukan?
Bicara
bukan suatu seni yang hanya dapat dilakukan oleh orang yang berbakat, melainkan
termasuk jenis keterampilan yang dapat dilakukan oleh semua orang yang
berminat. Syarat untuk dapat berbicara sangatlah ringan, yaitu ada niat dan
kemauan untuk mencoba berbicara. Masih ragu? Baca cerita berikut ini.
Dahulu
ada seorang Indian yang menemukan sebutir telur Rajawali. Kemudian dia membawa
telur tersebut ke desanya dan diletakkan di kandang ayam. Tidak lama kemudian
telur tersebut menetas saat sedang dierami oleh induk ayam. Tentu saja rajawali
kecil tadi mengira bahwa dirinya adalah seekor ayam juga.
Pada
suatu hari dia melihat seekor rajawali terbang bebas di angkasa. Dia berpikir
bahwa dirinya hanya seekor ayam yag tentu saja tidak punya daya untuk terbang
setinggi itu. Di lain hari dia kembali melihat rajawali terbang. Namun, kali ini
dia mencoba untuk melakukannya walaupun dengan perasaan takut dan ternyata
sayapnya kini telah membentang lebar membawanya ke samudra langit yang
tinggi.”Eeee,,…. Ternyata aku bisa terbang. Aduh senangnya, mengapa tidak dari
kemarin saja aku mencoba ?” kata anak rajawali yang memang mempunyai bakat
untuk terbang.
Apa arti cerita tersebut? Seandainya
anak rajawali tadi takut untuk mencoba terbang, selamanya dia tidak akan bias
terbang. Demikian pula Anda. Anda punya bakat berbicara. Dengan bakat itu, kalau
Anda niat dan mau berlatih, Anda pasti mampu berbicara.
Macam – macam cara berbicara
Ada
empat macam cara berbicara
:
1.
Membaca naskah
Tentu mata hanya tertuju pada naskah
teks sehingga pendengar merasa tidak diakui keberadaannya.
2. Mengahapal
Perhatian yang diberikan kepada
penonton sudah sep, namun terdapat resiko yang lebih besar daripada yang
membaca naskah, yaitu saat Anda tidak hapal lanjutan naskahnya dan itu berarti
“kiamat” bagi pembicara. Biasanya pembicara akan mengetakan na nu na nu, eeehhmm, ckckck.
3.
Spontanisasi
Pembicara biasanya
melakukan pembicaraan tanpa membuat kerangka terlebih dahulu sehingga materi
yang disampaikan iku ngawur karena
hanya berdasarkan pengalaman tanpa di kokohi fakta yang aktual.
4.
Menjabarkan kerangka
Nah ini yang sep,
pembicara yang satu ini hanya mengahapal kerangka atau penyusun dasarnya saja.
Berbeda dengan spontanisasi, cara yang satu ini akan lebih terarah dan tidak
menimbulkan na nu na nu. Ibarat
kerangaka manusia yang fungsinya membentuk badan manusia. Kalo manusia hidup
tanpa kerangka, jadi tapai ae lagi.
Bekal berbicara
Apa
bekal orang berbicara ? menurut saya ada
empat
jenis yaitu pengetahuan, ketulusan,
semangat, dan praktik.
Bagaimana menyiapkan bekal pengetahuan ?
Anda bisa membaca buku yang relevan, mengadakan
diskusi sekitar topik yang akan disiapkan, wawancara kepada orang yang lebih
tahu.
Tapi tahukah bahwa bekal pengetahuan ternikmat itu adalah pengalaman pribadi ?. karena saat
bercerita mengenai pengalaman pribadi, pendengar tidak lebih tahu bahkan
mungkin hanya pembicaralah yang paling tahu mengenai kejadiannya. Tentu saja
pengalaman pribadi yang disampaikan harus sesuai dengan topik pembicaraan.
Apabila pengetahuan udah joss, maka Anda harus
menyampaikan pengetahuan tadi dengan tulus. Jangan sampai Anda ragu – ragu
dengan yang Anda bicarakan, karena hal itu akan mengundang keraguan pendengar,
dan otomatis pendengar akan mempertanyakan keabsahan materi yang kita
sampaikan.
Kalo yang semangat,
sepertinya tidak perlu dijelaskan lagi.
Yang terakhir adalah bekal penutup atau bisa dibilang
pemantapan, praktik
Dapatkah
demam panggung disembuhkan
? “penyakit” yang mengerikan itu
dapat dicegah datangnya. Caranya ternyata amat mudah, yaitu praktik berbicara.
Pengetahuan, ketulusan, semangat sebagai belal berbicara itu dicoba diterapkan
dalam praktik. Semakin sering Anda
mempraktikkannya, semakin terbiasa Anda berbicara, maka semakin tidak terasa
penyakit mengenaskan tadi. Simak cerita berikut
Dahulu
kala di suatu negeri yang tengah dilanda
perang, semua anak jarang keluar rumah karena ketakutan oleh bom – bom yang
mengguyur negeri tersebut. Hampir 20 tahun lamanya mereka belum berani keluar
rumah
Suatu
hari ada seorang anak yang terserang penyakit mematikan. Orang tuanya kalang
kabut namun apa daya, mereka tidak berani keluar rumah. Tetapi tentu saja cinta
orang tua kepada anaknya lebih besar daripada cintanya terhadap diri sendiri,
sehingga mereka nekad keluar rumah hanya demi mencari obat untuk sang anak.
Gempuran peluru yang membabi buta telah membayangi
pikiran mereka sehingga mereka langsung lari secepatnya semenjak keluar dari
rumah menuju balai pengobatan.
Penampilan
prima saat berbicara
Contoh perilaku normal saat hendak berbicaradi depan umum
Harus berpakaian bersih, rapi, dan sesuai.
Dalam hal menuju mibar, melangkahlah dengan tenang
dan jangan dibuat – buat.
Begitu
sampai di mimbar, jangan langsung berbicara. Diam dahulu sekitar dua puluh detik dan tenangkan diri sambil membina
kontak batin dengan pendengar. Caranya adalah memandang semua pendengar,
baik yang duduk di sebelah kiri maupun di sebelah kanan, baik yang duduk di
depan maupun yang ada di belakang. Pandangan yang merata ini perlu diserti
senyum ceria. Meski hanya sekedar senyum, namun pengaruhnya luar biasa.
Satu lagi yang penting yaitu kesiapan alat.
Intonasi
Lafal
harus jelas. Artinya, ucapan kata demi kata harus
terdengar jelas. Terutama jika menyebut nama orang, nama tempat, dan hal – hal
lain yang perlu mendapat perhatian khusus.
Intonasi
harus serasi yaitu terkait tekanan(keras – lemahnya
suara), nada(tinggi – rendahnya nada), tempo(cepat – lambatnya berucap), dan
jeda(perhentian atau diam sesaat).
Sebaiknya pembicara menghindari bentuk tegun
( em, eh, apa, apa itu).
Contoh kreasi bicara yang insya Allah menambah ketertarikan pendengar :
Di awali dengan pengucapan shalawat meski bukan
ceramah.
Sesaat sebelum memulai bicara, sisipkan sedikit bahasa
Inggris,
I want to tell u about
my makalah yang bertitle ….
I have some cerita
interesting yang maybe berhubungan with ….
Okay class, mau cerita
lebih lanjut? Mari kita simak, lets cekidot!
Plus humor
:
OVJ diceritaken,….
langsung saja ke TKP
Silet mari kita kupas setajam silet
Sulap dibantu yaaa,…
Sulap dibantu yaaa,…
simsalabim jadi apa prok prok prok!
saatnya saya bilang SEMPURNA
Uya katakan apa yang ingin anda katakan tapi
jangan dikatakan bila itu adalah sebuah rahasia yang tidak boleh untuk
dikatakan.
Melakukan aktivitas yang unik tapi berhubungan dengan
pembicaraan :
Memperagakan
bahwa bumi itu bulat dengan memutar tangan cepat.
Memperagakan
bagaimana suatu benda jatuh terpantul di
tanah dengan menggelombangkan tangan.
Dan hal – hal
unik lainnya.
Membuat suatu karakteristik bicara tersendiri :
Berdehem saat
jeda.
Mengatakan “iya”
pada akhir kalimat pernyataan.
Sekian artikel dari saya,... semoga bermanfaat bwt para reader sekalian,... dan jgn lupa berikan koment nya di box shout mix(sebelah kanan) yaa,... Tolong bila ingin CoPas artikel di atas, ikut sertakan alamat http://mahasis-ta-wa.blogspot.com/
1 komentar:
Harrah's Casino and Resort - Jordan20 Retro
At Harrah's Resort, you'll find plenty of room air jordan 18 retro red online store and suite options and you'll enjoy the air jordan 18 retro men blue to you casino floor 지뢰찾기 토토사이트 유니벳 as 메이저 놀이터 순위 the air jordan 18 retro men good site casino hotel is located right on the waterfront.
Posting Komentar